Upaya Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Dalam Meningkatkan Pengawasan Obat Di Kota Samarinda (Desi Fatmawati)

August 11, 2019
Filed under: Data Portal Mahasiswa S1 

Data Portal Mahasiswa S1

Submitted by: ,
On: Aug 11, 2019 @ 5:11 PM
IP: 36.83.32.168

  • 1. Title [Judul]: Upaya Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Dalam Meningkatkan Pengawasan Obat Di Kota Samarinda
  • 2. Creator [Pengarang/ penulis]: Desi Fatmawati
  • 3. Subject [Subjek dan kata kunci]: Upaya, pengawasan, obat, pre-market, post-market.
  • 4. Description [Abstrak] : Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Fokus penelitian dalam skripsi ini yaitu standarisasi kebijakan teknis pengawasan obat, pelaksanaan pengawasan obat (pengawasan pre-market dan pengawasan post-market), melaksanakan pembinaan dan pembimbingan kepada stakeholder, serta Faktor pendukung dan penghambat Upaya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) dalam meningkatkan pengawasan obat di Kota Samarinda. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan tiga klasifikasi yang meliputi person, place, dan paper dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan cara yaitu kepustakaan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan diketahui bahwa upaya Balai Besar POM dalam meningkatkan pengawasan obat di Kota Samarinda telah dilaksanakan dengan cukup baik namun belum maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari pengawasan yang dilakukan oleh Balai Besar POM terhadap produk obat khususnya obat keras telah didasarkan pada standarisasi kebijakan yang berlaku dan kegiatan-kegiatan pengawasan yang dilakukan dilapangan terus-menerus ditingkatkan disetiap tahunnya untuk mencapai sasaran tujuan pengawasan. Faktor pendukung Balai Besar POM Kota Samarinda dalam meningkatkan pengawasan yaitu adanya dukungan penguatan regulasi dari pemerintah pusat dalam hal ini dikeluarkannya Instruksi Presiden No 3 Tahun 2017 dan telah memiliki sarana prasarana laboratorium serta pelayanan publik yang memadai. Sedangkan, faktor penghambatnya yaitu kurangnya komitmen dari lintas sektor terkait yang ada di daerah, adanya keterbatasan anggaran, kurangnya kompetensi dan sumber daya manusia yang dimiliki oleh Balai Besar POM Kota Samarinda, serta kurangnya pembimbingan teknis kepada pengecer obat seperti Toko Obat.
  • 5. Publisher [Nama Lembaga Kontributor]: Program Studi Ilmu Pemerintahan
  • 6. Contributor [Pembimbing, promotor, ilustrator, produser, dll.] : Dr. Iman Surya, M.Si/Nur Hasanah, S.Sos., M.Si
  • 7. Date [Tanggal / tahun penciptaan atau penerbitan]: 11 Agustus 2019
  • 8. Type: Artikel
  • 10. Right [Contoh: CCL, MIT, Open Document, dll.]: Skripsi

Loading