STRATEGI COPING PEDAGANG PASAR PAGI SAMARINDA DALAM MENGHADAPI MASALAH YANG DITIMBULKAN OLEH RELOKASI SEMENTARA (Nadiah)
October 30, 2025
Filed under: Data Portal Mahasiswa S1
Filed under: Data Portal Mahasiswa S1
Data Portal Mahasiswa S1
Submitted by: Nadiah, Nadiah
On: Oct 30, 2025 @ 1:04 PM
IP: 103.111.136.251
- 1. Title [Judul]: STRATEGI COPING PEDAGANG PASAR PAGI SAMARINDA DALAM MENGHADAPI MASALAH YANG DITIMBULKAN OLEH RELOKASI SEMENTARA
- 2. Creator [Pengarang/ penulis]: Nadiah
- 3. Subject [Subjek dan kata kunci]: Dampak Relokasi, Pedagang Pasar, Strategi Coping
- 4. Description [Abstrak] : Pertumbuhan ekonomi suatu negara dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya perkembangan sektor perdagangan. Pasar, khususnya pasar tradisional, berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat (Engkus, 2019). Namun, pasar tradisional sering menghadapi citra negatif seperti kumuh, kotor, tidak tertata, dan harga barang yang tidak stabil, sehingga diperlukan revitalisasi untuk meningkatkan daya saing (Imbang, 2016). Program revitalisasi pasar tradisional di Indonesia dimulai sejak tahun 2010 melalui Permendag No. 03 Tahun 2010. Di Kota Samarinda, revitalisasi difokuskan pada Pasar Pagi Samarinda, salah satu pusat perdagangan terbesar. Revitalisasi ini dilakukan karena kondisi pasar sudah tua, kumuh, dan dinilai membahayakan keselamatan. Sebagai dampak dari program ini, sebanyak 2.856 pedagang harus direlokasi sementara ke dua lokasi: Segiri Grosir Samarinda (SGS) dan Pasar Sungai Dama. Pemerintah menanggung biaya sewa lokasi relokasi selama satu tahun dan melibatkan Forum Pedagang Pasar Pagi (FP3) dalam sosialisasi. Meski demikian, relokasi menimbulkan dampak negatif. Berdasarkan data lapangan, omzet pedagang yang sebelumnya sekitar Rp2.000.000 per hari turun drastis menjadi Rp200.000–Rp300.000. Kondisi ini memicu berkurangnya tenaga kerja, meningkatnya persaingan antar pedagang, dan hilangnya pelanggan akibat lokasi yang tersebar.
Kondisi ini juga menyebabkan salah satu toko pakaian memberhentikan karyawannya karena kekhawatiran tidak mampu membayar gaji akibat berkurangnya pelanggan. Selain itu, penurunn jumlah pelanggan juga terjadi karena lokasi pedagang yang tersebar, sehingga masyarakat kesulitan menemukan pedagang langganan mereka. Persaingan antar pedagang juga meningkat, terutama dengan pedagang lain yang menjual produk serupa di lokasi relokasi sementara.
Dampak-dampak ini menciptakan tekanan atau stres pada para pedagang, sehingga mereka perlu menerapkan strategi tertentu untuk mengatasi permasalahan yang timbul dan mempertahankan kelangsungan usaha mereka.
- 5. Publisher [Nama Lembaga Kontributor]: Program Studi Sosiatri
- 6. Contributor [Pembimbing, promotor, ilustrator, produser, dll.] : Drs. Martinus Nanang, M.A
- 7. Date [Tanggal / tahun penciptaan atau penerbitan]: 2025
- 8. Type: Artikel
- 9. Identifier/ permalink [URL menuju konten di lembaga kontributor]: https://ejournal.ps.fisip-unmul.ac.id/site/?p=2022
- 10. Right [Contoh: CCL, MIT, Open Document, dll.]: eJournal article
![]()

